HASIL RINGKASAN MATERI
KELOMPOK 1
A.
Makna
Belajar
Menurut Lee Cronbach mengungkapkan bahwa belajar
merupakan perubahan prilaku sebagai hasil dari pengalaman. Mengalami sesuatu
yaitu dengan mempergunakan panca inderanya mata untuk mengamati, telinga untuk
mendengar, hidung untuk mencium, lidah untuk merasa, kulit juga untuk merasakan
sesuatu sehingga diharapkan seorang pembelajar mampu membaca, mengamati,
meniru, dan kemudian mengolahnya.
B. Tujuan Belajar
Secara umum tujuan belajar ada tiga jenis yaitu :
1.
Untuk mendapatkan pengetahuan, hal ini ditandai dengan
kemampuan berpikir.
2.
Penanaman konsep dan keterampilan, disini memerlukan
suatu keterampilan yang bersifat jasmani maupun rohani.
3.
Pembentukan sikap, dalam menumbuhkan sikap mental,
perilaku dan pribadi anak didik, guru haruss bijak dan hati-hati dalam
pendekatannya.
C. Teori Belajar
Pakar teknologi
pendidikan, Gagne, Briggs & Wager (1993, hlm, 3-11) menyatakan bahwa proses
seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor internal peserta didik itu sendiri dan
faktor eksternal, yaitu pengaturan kondisi belajar.
Menurut Magnesen (Dryden & Vos, 1999) belajar terjadi dengan :
1. membaca
sebanyak 10% ,
2. mendengar
20%,
3. melihat 30%,
4. melihat dan
mendengar sebanyak 50%,
5. mengatakan 70%
6. mengatakan
sambil mengerjakan sebanyak 90%
Beberapa
teori tentang belajar
a. Pengertian
Belajar Menurut
Teori Behavioristik
Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi
antara stimulus dan respon. Sebagai
contoh, anak belum dapat berhitung perkalian. Walaupun ia sudah berusaha giat,
dan gurunya pun sudah mengajarkannya dengan tekun, namun jika anak etrsebut
belum dapat mempraktekkan perhitungan perkalian, maka ia belum dianggap
belajar. Karena ia belum dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagai hasil
belajar.
b. Pengertian Belajar Menurut Teori Kognitif
Teori belajar kogitif lebih
mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Para penganut aliran
kognitif mengatakan bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara
stimulus dan respon.
c. Pengertian
Belajar
Menurut
Teori
Humanistik
Teori humanistik merupakan proses
belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia itu
sendiri. Teori ini lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep
pendidikan untuk membentuk manusia yang dicita-citakan, serta tentang proses
belajar dalam bentuknya yang paling ideal.
d. Pengertian
Belajar
Menurut
Teori sibernetik
Menurut teori Sibernetik, belajar adalah pengolahan informasi. Seolah-olah
teori ini mempunyai kesamaan dengan teori kognitif yaitu mementingkan proses
belajar dari pada hadil belajar.
D. Faktor-faktor Psikologis Dalam Belajar
Menurut
Thomas F. Staton beberapa faktor psikologis dalam belajar :
a) Motivasi
Siswa akan
berhasil dalam belajar, jika pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar.
Bagi seorang guru, menimbulkan minat siswa untuk belajar adalah kunci
keberhasilan siswa dalam belajar. Untuk itu, bagi seorang guru ataupun calon
guru, ada baiknya belajar untuk bisa memotivasi siswa agar di dalam hati
seorang peserta didik ada keinginan untuk belajar.
b) Konsentrasi
Konsentrasi
adalah bagian terpenting dalam proses belajar, konsentrasi disini dimaksudkan
agar perhatian peserta didik terpusat pada situasi belajar yang akan dia alami.
Terkadang banyak sekali siswa yang sedang dalam proses belajar dengan pandangan
menatap ke depan, tapi pikirannya tidak tahu entah kemana, di sini lah peran
guru sebagai pendidik agar jeli dan bisa membuat konsentrasi siswa tertuju pada
kegiatan belajar.
c) Reaksi
Di dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik maupun mental, sebagai suatu wujud reaksi. Pikiran dan otot-ototnya harus dapat bekerja secara harmonis, sehingga subjek belajar itu bertindak atau melakukannya. Belajar harus aktif, tidak sekedar apa adanya, belajar harus dipandang sebagai tantangan yang memerlukan reaksi.
c) Reaksi
Di dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan unsur fisik maupun mental, sebagai suatu wujud reaksi. Pikiran dan otot-ototnya harus dapat bekerja secara harmonis, sehingga subjek belajar itu bertindak atau melakukannya. Belajar harus aktif, tidak sekedar apa adanya, belajar harus dipandang sebagai tantangan yang memerlukan reaksi.
d) Organisasi
Belajar dapat dikatakan sebagai kegiatan mengorganisasikan, menata atau menempatkan bagian-bagian bahan pelajaran ke dalam suatu kesatuan pengertian. Diperlukan keterampilan untuk mengorganisasikan stimulus seperti ide-ide dan fakta-fakta. Di sinilah pentingnya tujuan yang jelas dalam kegiatan pembelajaran bagi seorang guru.
e) Pemahaman
Pemahaman disini dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran. Pemahaman tidak hanya sekedar tahu, tetapi juga menghendaki agar subjek belajar dapat memanfaatkan bahan-bahan yang telah dipahami. Namun pada kenyataannya di sekolah, ketika mereka para siswa akan ujian pada esok paginya, mereka melakukan belajar dimalam hari menjelang akan ujian.
f) Ulangan atau Pengulangan
Belajar dapat dikatakan sebagai kegiatan mengorganisasikan, menata atau menempatkan bagian-bagian bahan pelajaran ke dalam suatu kesatuan pengertian. Diperlukan keterampilan untuk mengorganisasikan stimulus seperti ide-ide dan fakta-fakta. Di sinilah pentingnya tujuan yang jelas dalam kegiatan pembelajaran bagi seorang guru.
e) Pemahaman
Pemahaman disini dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran. Pemahaman tidak hanya sekedar tahu, tetapi juga menghendaki agar subjek belajar dapat memanfaatkan bahan-bahan yang telah dipahami. Namun pada kenyataannya di sekolah, ketika mereka para siswa akan ujian pada esok paginya, mereka melakukan belajar dimalam hari menjelang akan ujian.
f) Ulangan atau Pengulangan
Sifat dasar
manusia adalah lupa. Begitu juga dengan siswa, lupa dengan pembelajaran yang
telah mereka pelajari merupakan suatu hal yang biasa. Untuk itu perlu
dilakukannya pengulangan agar siswa dalam mengingat kembali kegiatan yang telah
mereka pelajari. Penting bagi guru untuk mengulang suatu pembelajaran agar
peserta didik tidak mudah lupa dengan pembelajaran tersebut.
E. Pengertian Mengajar
Mengajar pada dasarnya merupakan
suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan
mumungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar. Jadi, mengajar adalah
menyampaikan pengetahuan pada anak didik. Contoh, seorang guru atau dosen
sedang menyampaikan materi pelajaran kepada muridnya atau mahasiswanya.
F. Perbedaan Mendidik dan Mengajar
Mengajar yang diikuti oleh kegiatan
belajar-mengajar secara bersinergi sehingga materi yang disampaikan dapat
meningkatkan wawasan keilmuwan, tumbuhnya keterampilan dan menghasilkan perubahan
sikap mental/kepribadian, sesuai dengan nilai-nilai absolute yang berlaku di
lingkungan masyarakat dan bangsa bagi anak didik adalah kegiatan mendidik.
Pendidikan merupakan bagian penting
dari kehidupan yang sekaligus membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya.
Hewan juga belajar tetapi lebih ditentukan oleh instingnya, sedangkan manusia
belajar berarti merupakan rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju
kehidupan yang lebih berarti. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya
dan manakala anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka akan mendidik
anak-anaknya, begitu juga di sekolah dan perguruan tinggi, para siswa dan
mahasiswa diajar oleh guru dan dosen.
G. Pedagogy dan Andragogy
Pedagogy dan Andragogy ini adalah dua model pendekatan pendidikan menurut
Paulo Freire. Pedagogy adalah metode pendekatan yang menempatkan objek
pendidikannya sebagai ’anak-anak’ meskipun usia bioogisnya sudah termasuk
’dewasa’. Konsekuensinya adalah menempatkan peserta didik sebagai ’murid’ yang
pasif, yang sepenuhnya menjadi objek suatu proses belajar, seperti ’guru menggurui,
guru mengevaluasi, murid dievaluasi. Sebaliknya Andragogy atau pendidikan
’orang dewasa’ adalah metode pendekatan yang menempatkan peserta didik sebagai
orang dewasa, murid sebagai subjek dari sistem pendidikan yang aktif. Fungsi
guru adalah sebagai ’fasilitator’ bukan menggurui, dan relasi antara guru-murid
bersifat ’multicommunication’ dan seterusnya.
Pendidikan juga seharusnya tidak berada jauh dengan realitas, yaitu
pendidikan yang dekat dengan kondisi real masyarakat, karena pendidikan bertujuan
untuk transformasi/perubahan dalam masyarakat ke arah kehidupan yang lebih
baik. Pendidikan seharusnya membangun kesadaran kritis, dan mampu menciptakan
ruang untuk tumbuhnya resistensi dan subversi terhadap sistem yang dominan.
Sehingga pandangan pendidikan seperti itu akan melahirkan aliran pendidikan
yang disebut pendidikan kritis.
RINGKASAN
HASIL TANGGAPAN
Mina Emylia
Olfah (A1B110004)
Agar siswa
gemar dan menyukai pelajarannya, guru sebaiknya bisa memberikan motivasi yang dapat
membuat siswa merasa senang dengan pelajaran. Misalnya pada pelajaran bahasa
indonesia yang membahas mengenai drama, guru jangan langsung memberikan materi
tetapi bisa menanyakan tokoh apa yang mereka sukai, itu akan membuat mereka
senang dalam belajar drama.
---------------
Tanggapan :
Tanggapan :
A. Fazarudin
Rizki (A1B110042)
motivasi guru terhadap siswanya dengan cara memberikan sugesti atau keyakinan atau kemantapan hati untuk memulai pembelajaran. Ada juga memberikan sebuah pencerahan lewat ceramah yang dapat meyakinkan siswanya untuk semangat belajar. Dan itupun tergantung bagaimana cara memperlakukan dan mengakrabkan siswanya. Juga pembawaan suasana hati siswa perlu diperhatikan, bisa saja siswa masih terbawa suasana yang tidak kondusif seperti kecapean, pusing, dan hal-hal lainnya.
motivasi guru terhadap siswanya dengan cara memberikan sugesti atau keyakinan atau kemantapan hati untuk memulai pembelajaran. Ada juga memberikan sebuah pencerahan lewat ceramah yang dapat meyakinkan siswanya untuk semangat belajar. Dan itupun tergantung bagaimana cara memperlakukan dan mengakrabkan siswanya. Juga pembawaan suasana hati siswa perlu diperhatikan, bisa saja siswa masih terbawa suasana yang tidak kondusif seperti kecapean, pusing, dan hal-hal lainnya.
Dedy Herwin
Rendy(A1B110037)
Motivasi
bukan hanya berbentuk acuan atau ajakan seorang guru agar muridnya bisa
berkonsentrasi menyerap apa yang diajarkan.
namun "suasana" juga merupakan salah satunya
namun "suasana" juga merupakan salah satunya
--------------------------------------------------------------------------------
Rizky
Setiawan(A1B110039)
Pemahaman
tidak hanya sekedar tahu, tetapi juga menghendaki agar subjek belajar dapat
memanfaatkan bahan-bahan yang telah dipahami.
Maksudnya
adalah 'menggunakan' materi atau ilmu yang didapat itu untuk diterapkan dalam
proses belajar dan pembelajaran sehingga dapat berguna bagi siswa itu sendiri.
Contohnya apabila kita menjadi guru hendaknya kita memanfaatkan ilmu-ilmu yang
kita pahami untuk diberikan kepada siswa.
--------------------------------------------------------------------------------
M. Adi setiawan
'Namun ia
mengemukakan bahwa stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan atau
pemuasan biologis'
maksudnya,bahwa hubungan antara stimulus dan respon cenderung hal bersifat sementara, oleh sebab itu dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberikan stimulus, agar hubungan antara stimulus dan respon bersifat lebih tetap.
maksudnya,bahwa hubungan antara stimulus dan respon cenderung hal bersifat sementara, oleh sebab itu dalam kegiatan belajar peserta didik perlu sesering mungkin diberikan stimulus, agar hubungan antara stimulus dan respon bersifat lebih tetap.
--------------------------------------------------------------------------------
Rahmi Nike
Rosahin (A1B110035)
Hal
terpenting dari belajar adalah pengalaman yang diperoleh bukannya nilai dari
belajar tersebut. Misalnya pada mata kuliah keterampilan menulis, kita
melakukan praktik mengajar, nah disitu
kita mendapatkan pengalaman, dari pengalaman tersebut kita tahu bagaimana
menjadi guru walaupun dengan waktu terbatas.
Model yang
paling tepat adalah model pendekatan andragogy, karena model ini menggunakan
metode siswa yg aktif dalam proses pembelajarn sedangkan guru hanya sebagai
fassilitator saja.
------------------------------------------------------------------------------------
Syifa Aulia (A1B110041)
Syifa Aulia (A1B110041)
Adanya
keterbatasan waktu dalam proses belajar mengajar, cara kita sebagai "calon
pendidik" untuk mengajar yang efektif dalam waktu pembelajaran yang
tersedia terbatas sedangkan materi ajarnya banyak adalah memberikan tugas rumah
yang membuat siswa mengulang pelajaran yang kita berikan atau dengan cara
memberikan pelajaran tambahan di luar jam sekolah.
------------------------------------------------------------------------------------
Muklis Dwi
Putra(A1B110038)
“Pendidikan seharusnya membangun kesadaran kritis, dan mampu menciptakan ruang untuk tumbuhnya resistensi dan subversi terhadap sistem yang dominan.”
Berdasarkan kalimat diatas, apa yang dimaksud dengan resistensi dan subversi?
“Asumsi lain dari teori sibernetik adalah bahwa tidak ada satu proses belajar pun yang ideal untuk segala situasi, dan yang cocok untuk semua siswa.”
Apa maksud dari kalimat diatas?
“Pendidikan seharusnya membangun kesadaran kritis, dan mampu menciptakan ruang untuk tumbuhnya resistensi dan subversi terhadap sistem yang dominan.”
Berdasarkan kalimat diatas, apa yang dimaksud dengan resistensi dan subversi?
“Asumsi lain dari teori sibernetik adalah bahwa tidak ada satu proses belajar pun yang ideal untuk segala situasi, dan yang cocok untuk semua siswa.”
Apa maksud dari kalimat diatas?
-----------
Tanggapan
A Fazarudin
Rizki (A1B110042)
Resistensi
diambil dari serapan bahasa inggris "Resistance" yang berarti
"Ketahanan" atau "Kekebalan". Dan Subversi itu maksudnya
gerakan dalam usaha atau rencana menjatuhkan kekuasaan yang sah diluar hukum
undang-undang.
Jadi, kalau subversi dalam pendidikan mungkin bisa diartikan sebagai gerakan dalam mengusahakan pendidikan itu.
Jadi, kalau subversi dalam pendidikan mungkin bisa diartikan sebagai gerakan dalam mengusahakan pendidikan itu.
Maksudnya
itu masih berupa asumsi lain atau dugaan lain yang dianggap benar. Jadi,
kemungkinan teori ini tidak mengutamakan proses yang dimaksudkan tersebut. Dan
yang pasti, teori sibernetik lebih mengutamakan belajar sebagai mengolah
informasi.
------------------------------------------------------------------------------------
Lisa
Wulandari (A1B110036)
Tujuan
belajar dan
kedudukannya dalam proses
belajar mengajar, kedudukannya
sama penting karena tujuan adalah pedoman yg memberi arah ke mana proses
belajar mengajar akan dibawa. Tujuan dari kegiatan belajar mengajar tidak akan
pernah tercapai selama komponen komponen yg lainnya tidak digunakan. jadi
tujuan dan proses belajar mengajar saling berkesinambungan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan.
-------------------------------------------------------------------------------------
Hairunnisa Fitriani
(A1B110026)
"bagi
seorang behavioris, belajar pada dasarnya adalah menghubungkan sebuah respons
tertentu pada sebuah stimulus yang tadinya tidak berhubungan",
pengertian belajar menurut pandangan teori behavioris , menghubungkan apa yg dihailkan siswa terhadap apa yg diberiakn guru. karena menurut terori ini yg lebih penting adalah apa yg diberikan guru (stimulis) dan apa yg dihasilkan asiswa (respons) teori ini uga mengutamakn pengukuran , sebab pengukuran merupakan suatu hal yg penting untuk melihat terjadi tidaknya perbahan tingkah laku tersebut.
pengertian belajar menurut pandangan teori behavioris , menghubungkan apa yg dihailkan siswa terhadap apa yg diberiakn guru. karena menurut terori ini yg lebih penting adalah apa yg diberikan guru (stimulis) dan apa yg dihasilkan asiswa (respons) teori ini uga mengutamakn pengukuran , sebab pengukuran merupakan suatu hal yg penting untuk melihat terjadi tidaknya perbahan tingkah laku tersebut.
--------------------------------------------------------------------------------------
Andreow Kony
(A1B110033)
Setelah
membaca materi sacara keseluruhan, konsep belajar mengajar ini pada akhirnya
mengacu pada konsep pembelajaran yang inovatif.
seperti yang dipaparkan pada materi diatas, konsep belajar mengajar yang tepat akan membuat seorang guru dikatakan kompeten, tentunya juga harus menguasai teori-teori belajar yang kreatif, inovatif, dan Fleksibel.
seperti yang dipaparkan pada materi diatas, konsep belajar mengajar yang tepat akan membuat seorang guru dikatakan kompeten, tentunya juga harus menguasai teori-teori belajar yang kreatif, inovatif, dan Fleksibel.
--------------------------------------------------------------------------------------
Rusmaliana (A1B110028)
Peran seorang
guru membuat siswa berkonsentrasi dan bereaksi.
Peran seorang guru membuat berkonsentrasi dn bereaksi adalah tergantung metode pembelajaran yg yg digunakan oleh guru tersebut.Karena siswa cenderung tertarik jika metode yg diberikan guru itu menarik.
Peran seorang guru membuat berkonsentrasi dn bereaksi adalah tergantung metode pembelajaran yg yg digunakan oleh guru tersebut.Karena siswa cenderung tertarik jika metode yg diberikan guru itu menarik.
---------------------------------------------------------------------------------------
Muliani
Rahmah (A1B110048)
Sifat dasar
manusia adalah lupa. Begitu juga dengan siswa, lupa dengan pembelajaran yang
telah mereka pelajari, bagaimana
cara guru dalam melakukan pengulangan yang efektif agar siswa tidak mudah lupa
dengan pelajaran mereka, cara guru
dalam melakukan pengulangan yang efektif terhadap siswa ialah dengan cara
diberikan tugas, tugas tersebut ialah materi yg sdh disampaikan sblumnya. hal
tersebut dilakukan agar siswa diharapkan dapat mempelajari kembali pelajaran yg
sdh diberikan.
-----------------------------------------------------------------------------------------
Maulida Astuti
(A1B110023)
Pada tujuan
belajar, kalian mengatakan seorang ahli pendidikan lebih mengutamakan metode
serta kondisi yang mempertinggi efesiensi belajar. Metode dan
kondisi yang bagaimana yang akan mempertinggi efesiensi belajar, metode yg
akan mempertinggi efesiensi belajar adalah metode andragogy karena metode
tersebut mengharuskan peserta yg aktif dn guru hanya sebagai fasilitator,
sedangkan untuk kondisi menurut saya tergantung bagaimana cara kita sebagai
guru agar membuat proses pembelajaran tersebut menjadi menyenngkan.
------------------------------------------------------------------------------------------
M. Maulana
Fajarianto (A1B110015)
Bagi seorang
penganut teori Gestalt, hakekat belajar adalah penemuan hubungan unsur-unsur di
dalam ikatan keseluruhan. Maksudnya ialah suatu ilmu yg saling berkaitan satu sama
lain dalam proses pembelajaran.
-------------------------------------------------------------------------------------------
Ahyan Puja
Rahmani (A1B110021)
Pada bagian
“a. pengertian belajar menurut Teori Behavioristik” paragraf ketiga terdapat
pernyataan:
Ia (Walson) tetap mengakui bahwa perubahan-perubahan mental dalam benak siswa itu penting, adakah ciri bahwa seorang siswa telah mengalami perubahan mental. Ciri bahwa seorang siswa telah mengalami perubahan mental yaitu sikap dia ketika menerima pelajarn, sikap dia yg mulai tidak memperhatikan pelajaran dan sikap yang lainnya didlm kelas ketika dia mulai menolak secara halus mengenai proses pembelajarn merupakan ciri dari perubahan mental.
Ia (Walson) tetap mengakui bahwa perubahan-perubahan mental dalam benak siswa itu penting, adakah ciri bahwa seorang siswa telah mengalami perubahan mental. Ciri bahwa seorang siswa telah mengalami perubahan mental yaitu sikap dia ketika menerima pelajarn, sikap dia yg mulai tidak memperhatikan pelajaran dan sikap yang lainnya didlm kelas ketika dia mulai menolak secara halus mengenai proses pembelajarn merupakan ciri dari perubahan mental.
-------------------------------------------------------------------------------------------
Agus Dina Wati
(A1B110053)
Pada
penjelasan "Menurut Thomdike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus
dan respon. Dari definisi belajar tersebut maka menurut Thomdike perubahan
tingkah laku akibat dari kegiatan belajar itu dapat berwujud kongkrit atau
tidak kongkrit." bagaimana wujud kongkrit atau tidak kongkrit tersebut?
berwujud kongkrit itu merupakan wujud yang bisa diamati, contohnya : perilaku siswa di dalam kelas, kita dapat mengamatinya dari tingkah lakunya dalam mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. berwujud tidak kongrit itu tidak bisa di amati, contohnya : perilaku siswa di luar sekolah
berwujud kongkrit itu merupakan wujud yang bisa diamati, contohnya : perilaku siswa di dalam kelas, kita dapat mengamatinya dari tingkah lakunya dalam mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. berwujud tidak kongrit itu tidak bisa di amati, contohnya : perilaku siswa di luar sekolah
---------------------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar